Cilacap - Batik salah satu ikon pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan telah menyasar ke berbagai kalangan masyarakat baik dalam maupun luar negeri. Hal ini tidak terlepas dari kualitas batik yang terus ditingkatkan sehingga masyarakat puas akan batik yang mereka beli, Sabtu (22/10/2022).
Batik Nusakambangan karya Warga Binaan Lapas Permisan Nusakambangan dikerjakan dengan cermat dan menggunakan bahan yang berkualitas diantaranya katun primisima, chrysan, serta katun sutera. Pada proses pewarnaan batik juga dilakukan dengan teliti agar warna batik terlihat menarik.
Sebanyak 25 orang warga binaan ditempatkan pada bagian pewarnaan batik. Salah satu WBP Lapas Permisan Nusakambangan berinisial RA sudah menggeluti kerajinan membatik sejak tahun 2019 di bengkel kerja. Berbagai pelatihan rutin diikutinya sehingga sekarang telah mahir dalam teknik pewarnaan terutama teknik gradasi.
Sementara itu Kasubsi Sarana Kerja Lapas Permisan Nusakambangan, Nyasuman menerangkan bahwa pada teknik ini WBP RA menggabungkan berbagai warna yang senada untuk memunculkan warna yang menarik. Batik-batik karyanya banyak disukai oleh masyarakat yang berkunjung ke Lapas Permisan.
Baca juga:
Kemenkumhan Jateng Raih Dua Penghargaan Lagi
|
"Batiknya bagus, cerah, motifnya muncul, batiknya banyak yang terjual, dia belajar dengan cepat, " terang Nyasuman.