Justisia
Justisia
  • Apr 12, 2021
  • 10736

Sugeng Suparwoto Dorong ITI Bermitra dengan Industri Nasional

JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mendorong Institut Teknologi Indonesia (ITI) untuk bermitra dengan dunia industri nasional. Menurutnya, ITI telah memnuhi syarat sumber daya manusia unggulan yang dapat menciptakan produk-produk teknologi dengan kualitas bagus dan harga terjangkau (affordable).

Hal tersbut disampaikannya usai memimpin tim kunjungan kerja reses Komisi VII DPR RI menyaksikan pameran karya dari mahasiswa ITI di Tangerang Selatan, Banten (10/4/2021). Ia pun mendorong agar produk-produk riset dari ITI dapat melakukan hilirisasi produk di tingkat industri nasional.

“Nah inilah sebetulnya yang kita dorong dari Komisi VII karena mitranya Kemenristek dan BRIN juga lembaga seperti BPPT, LIPI dan sebagainya. ITI ini adalah institusi pendidikan yang kita dorong ke sana. Artinya kewajiban kita semuanya, produk-produk riset harus menjadi hilirisasi di tingkat industrialisasi, ” terang Sugeng.

Politisi Fraksi Partai NasDem ini juga mengapresiasi hasil karya kreatif dari mahasiswa-mahasiswa ITI yang memang dilihatnya sangat beragam. Ia meminta para mahasiswa tersebut tidak hanya selesai sekedar pada pembuatan prototype saja, namun bagaimana prototype tersebut bisa menjadi produk yang dijual secara masif yang dapat menjadi support assistance bagi industri.

“Bayangkan ITI hanya selesai di seputar menyelesaikan proposal-proposal. Setelah itu menumpuk di perpustakaan dan besok meneliti itu lagi dan diulang-ulang, ” kilah Sugeng. 

Sugeng menambahkan, saat ini Indonesia minim sekali produk-produk inovasi yang mendunia dibanding negara-negara ASEAN lainnya. Hal itu disebabkan kurangnya dukungan riset pemerintah terhadap para mahasiswa. Untuk itu, ia meminta pemerintah memberikan komitmen dan perhatian terhadap institusi pendidikan seperti ITI ini.

“Saya kira ITI harus ke sana arahnya. Sebagaimana industri 4.0 itu adalah mensyaratkan kemampuan-kemampuan bangsa kita yang mampu berpikir inovatif dan juga presisif dalam hal perhitungan-perhitungan. Tidak sekedar akurasi, tetapi adalah presisi. Maka dari itu, kami dari Komisi VII sangat men-support bagaimana Institut Teknologi Indonesia itu dikembangkan menjadi institut yang hebat, ” tukasnya. (er/es)

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU