CILACAP, INFO_PAS - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bekerjasama dengan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) melaksanakan Kegiatan Pelatihan Penguatan Perspektif Korban Terorisme bagi Petugas Pemasyarakatan. Kegiatan bertempat di Hotel Santika BSD Tangerang Selatan yang berlangsung sejak hari Selasa s.d Rabu, tanggal 25 s.d 26 Oktober 2022, Rabu (26/10)
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memperkuat perspektif korban terorisme di kalangan petugas Lapas dalam membina WBP. Tak hanya itu juga untuk memperkuat kapasitas petugas Lapas dalam membina WBP terorisme serta memperkaya pemahaman petugas Lapas dengan materi-materi yang dibutuhkan dalam membina WBP terorisme.
Pada pelatihan ini pihak Lapas Karanganyar mengirimkan 2 orang wakilnya sesuai dengan surat permohonan permintaan nama. Diwakili oleh 2 orang wali yaitu Rafly Novianto Tilaar dan Dika Cahya Prayogi.
“Utusan ini kami pilih secara bergantian, nantinya apabila terdapat pelatihan-pelatihan lain terkait penanganan terorisme dapat secara bergantian bagi para walipas untuk mengikutinya.” – Tutur Plt. Kalapas, Riko Purnama Candra.
Bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh AIDA adalah Pelatihan Metode Andragogik. Proses pelatihan berlangsung secara dinamis yang dipandu oleh fasilitator: merujuk pada pengalaman peserta, lalu direfleksikan, didiskusikan, yang kemudian melahirkan pengetahuan baru untuk selanjutnya dapat diterapkan dalam kegiatan pembinaan di Lapas. Narasumber ahli akan dilibatkan untuk memberikan penguatan termasuk didalamnya pihak AIDA akan menghadirkan korban terorisme dan mantan warga binaan tindak pidana terorisme untuk membagikan pengetahuan.
“Banyak hal yang dapat kami ambil dari pelatihan ini, yang diantaranya untuk memahami prespektif korban terorisme, memahami ideologi dan jaringan terorisme, membangun hubungan dengan warga binaan serta korban terorisme serta counter ideologi keagamaan dan penguatan wawasan kebangsaan bagi kami para pamong napi terorisme.” – Ungkap Staf Bimkemaswat, Dika Cahya.
“Ditjenpas yang bekerjasama dengan AIDA bersama para petugas pada pelatihan ini menjadi sarana menyampaikan suara damai dari korban terorisme kepada Warga binaan melalui petugas lapas. Jadi dengan adanya pelatihan ini diharapkan kedepannya akan menjadi mitra strategis AIDA dalam memantau dampak kegiatan dialog korban terorisme dengan WBP.” – Sambung Rafly.
Kegiatan ini merupakan salah satu agenda tahunan yang secara rutin diselenggarkan. Diharapkan dengan adanya pelatihan bersama dengan AIDA ini, bagi petugas di lingkungan UPT Pemasyarakatan dapat memberikan peningkatan pelaksanaan pembinaan dan penanggulangan terorisme.