Mataram NTB - Warga Gang Nurul Yaqin Batu Mandiri, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram diigegerkan penemuan bayi yang terbungkus dalam kardus dengan kondisi meninggal dunia. Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki terbungkus rapi dalam kardus mie instan.
Bayi yang diperkirakan baru berumur satu hari itu pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga setempat bernama Rohani, Rabu malam sekitar pukul 23.00 Wita.
Saat itu, saksi akan memasukkan sepeda gayung miliknya yang terparkir di samping rumah. Lalu dia melihat satu bungkus mie instan di atas berugak milik kakaknya. Karena kardusnya terbungkus rapi. Saksi penasaran dan mendekat. Saksi sangat terkejut ketika membuka kardus yang berisikan mayat bayi laki-laki dengan kondisi tali pusar lengkap. Kejadian itu langsung dia laporkan ke suami dan diteruskan ke Kepala Lingkungan setempat.
Penemuan bayi ini kemudian dilaporkan ke Bhabinkamtibmas Kelurahan Jempong Baru. Lalu pukul 23.30 Wita, SPKT Polsek Ampenan bersama anggota Polresta Mataram turun langsung ke lokasi. Mayat bayi laki-laki yang ditemukan itu lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pengecekan lebih lanjut. ‘’ Iya ada penemuan mayat bayi laki-laki Kelurahan Jempong Baru. Sudah dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara untuk diperiksa, ’’ ungkap Kapolsek Ampenan, Kompol Raditya Suharta, SIK, Kamis (15/4/21).
Setelah melakukan pemeriksaan lapangan dan mendapati keterangan petugas medis. Bayi yang ditemukan itu sudah cukup umur untuk dilahirkan. Dengan tali pusar yang masih lengkap. Bayi malang ini diduga baru beberapa jam dilahirkan. "Sekarang mayat bayinya masih di Rumah Sakit Bhayangkara untuk ditindaklanjuti, ’’ tuturnya.
Penemuan bayi ini baru pertama kali terjadi Kelurahan Jempong Baru. Selanjutnya unit Reskrim Polsek Ampenan mengagendakan menggelar olah TKP lebih lanjut. Tujuannya untuk mengungkap pelaku pembuangan bayi di Kelurahan Jempong Baru. ‘’ Kami juga akan berkoordinasi dengan unit PPA Satreskrim Polresta Mataram untuk penanganan penemuan bayi ini. Pelaku pembuangan bayi ini akan kita ungkap dan cari, ’’ kata Raditya.(Adbravo)